Home » » Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana

Written By CV.Bangun Makmur Bersama on Senin, 12 Oktober 2015 | 03.37

PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) BUKAN UNTUK MEMBATASI KELAHIRAN.
BKKBN – Jakarta, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr dr Sugiri Syarief, MPA, menegaskan bahwa program Program keluarga berencana (KB) bukan untuk membatasi kelahiran tetapi untuk mengatur jumlah kelahiran, agar mencapai kesejaheraan dalam hidupnya. Pemerintah perlu mengintervensi untuk mengatur kelahiran itu, tetapi tidak mengurangi hak seseorang.
“Di Indonesia memang belum ada kelaparan, tetapi sudah ada gejala kekurangan income (pendapatan) keluarga. Gejala itu antara lain saat ada pembagian zakat, sering terjadi korban karena saling berebut,” kata Sugiri saat memberikan kuliah kepada mahasiswa fakultas FISIP Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Sugiri menjelaskan secara detail wawasan kependudukan agar mahasiswa memahami wawasan kependudukan dan betapa pentingnya program KB sebagai alat untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. “Sekarang ini sangat menyedihkan IPM (indeks pembangunan manusia) Indonesia urutan ke 124 di dunia atau urutan ke 7 di ASEAN,” ujarnya.
Untuk itu, BKKBN telah mengenalkan program Genre (Generasi Berencana) agar para remaja seperti mahasiswa yang mengikuti kuliahnya mempunyai rencana kapan akan menikah, usia berapa siap mempunyai anak, kapan berhenti mempunyai anak, dan mengatur jarak kelahiran anaknya dengan menggunakan kontrasepsi,” papar Sugiri.
Peran KB dalam peningkatan IPM, dari sisi kesehatan, jika ikut KB maka akan menurunkan maternal mortality rate (MMR), karena setiap ibu melahirkan berisiko kematian. KB juga akan menekan infant mortality rate (IMR), risiko kematian bayi juga sangat tergantung dari kesehatan ibu dan perhatian ibu. “Dengan mengatur jarak kelahiran dengan KB maka perhatian keluarga terhadap gizi anak juga akan lebih baik,” kata Sugiri.
Dari sisi pendidikan, program KB akan mempengaruhi kecerdasan anak dan partisipasi sekolah juga menjadi meeningkat karena perekonomian keluarga leibh mencukupi untuk anak yang hanya dua daripada lebih dari dua. “Dengan jumlah anak yang sedikit, akan mempunyai peluang anak dapat menikmati pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Sugiri.
Program KB juga akan berpengaruh kepada perekonomian. “Keluarga yang kecil akan berpeluang menabung baik menabung sendiri (private saving), dan jika uangnya di bank maka public saving menjadi lebih besar, dan dapat meningkatkan mutu tenaga kerja,” kata Sugiri.
Sugiri menyakinkan mahasiswa dengan sejumlah contoh nyata, bahwa KB berpengaruh kepada penurunan kemiskinan. Jika tidak terkendali, utamanya di keluarga miskin, maka akan membahayakan bumi. “Orang miksin akan melahirkan orang miskin, sedangkan orang kaya yang ingin punya anak banyak adalah egois karena dia akan mengalahkan peluang orang miskin. Penduduk banyak kalau kualitasnya rendah maka akan menjadi beban. Jadi marilah kita semua memiiki wawasan kependudukan untuk menyelamatkan bumi ini,” kata Sugiri.(kkb2)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Distributor dan Suplier Pengadaan DAK BKKBN Juknis 2016 |Cipta Karya Mandiri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger